Short Story & Poetry

Selasa, 30 Agustus 2016

Poetry - Harapan

Detik,menit,jam selalu terbagi saat aku memikirkanmu
doa demi doa selalu aku panjatkan untukmu
hanya untuk kamu kembali
tapi tuhan berkata lain, kita memang tidak ditakdirkan bersama
tapi harapanku tidak akan pernah pudar untukmu
 
 
Diposting oleh Unknown di 17.55
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Kawal

  • Ahmad Adieb Iberahim
  • Aldiki Chandra
  • Ariq Fernanda Atlanta
  • Athaya Tsabita Yordani
  • Cindhie Widya Putri
  • Dina Rynduning Firdausi
  • Eldwin Musyaffa Ulkhair
  • Fathan Aziz Riyadi
  • Mahiroh Luqyana Hana
  • Mayske Ellora Anggraeni
  • Muhammad Noor Rifky
  • Muhammad Nugraha Septianto pt.2
  • Muhammad Zainnur Rahman
  • Nur Kholisoh Panggabean
  • Nurus Soraya
  • Rasyiqa Maziyya
  • Rejeki Puspa Dinasty
  • Reza Febrianto
  • Salsanabila Ceva Prasetya
  • Sholikhah Patmawati
  • Syarkiah
  • Tiara Rezki Agustin
  • Urfie Awaladya Lingiet
  • Wira Maulana
  • Yudi Trianto

About me?

Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2016 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ▼  Agustus (5)
      • Poetry - Hujan
      • Poetry - Waktu
      • Poetry - Harapan
      • Poetry - Kriminalitas
      • Poetry - Aungan
Muhammad Nugraha Septianto's Blog. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.